Kamis, 25 Desember 2014

Anekdot


Anekdot
Tema: Layanan masyarakat

Menegakkan Keadilan
Pak Andi pergi ke kantor polisi untuk mengurus surat kehilangan kartu Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Sesampainya di kantor polisi.
Pak Andi: “Selamat siang Pak, saya mau mengurus surat keterangan kehilangan untuk kartu Jamsostek saya yang hilang.”
Pak polisi: “Iya Pak, apa Bapak sudah memfotocopy KTP sebanyak 2 lembar?”
Pak Andi: “Belum Pak, kalau begitu saya permisi dulu untuk memfotocopy KTP.”
                 Setelah memfotocopy KTP, Pak Andi kembali lagi ke kantor polisi.
Pak Andi: “Pak polisi saya sudah memfotocopy KTP sebanyak 2 lembar.”
Pak Polisi: “Iya, kapan kartu Jamsostek Bapak hilang?”
Pak Andi: “Sekitar 1 minggu yang lalu.”
                
Setelah itu, pak polisi mengetik surat keterangan kehilangan, dan mencetaknya.
Pak polisi: “Ini Pak, surat keterangan kehilangannya, sama sekalian biaya seikhlasnya untuk biaya ketik dan biaya cetaknya ya Pak!”
Pak Andi: “Biasanya biayanya berapa Pak?”
Pak polisi: “Terserah Pak, seikhlasnya”

Lalu Pak Andi menyerahkan uang Rp1.000,00 kepada pak polisi untuk biaya ketik dan biaya cetak.
Pak polisi: “Lembar fotocopy’an KTP Bapak tadi dimana? Biar sekalian saya jepret dengan surat keterangan kehilangannya.”
Pak Andi: “Ini Pak, lembar fotocopy’an KTP saya, sama sekalian biaya seikhlasnya untuk biaya bensin ya Pak! Karena tadi saya pergi  memfotocopynya naik sepeda motor.”
Pak polisi: “Loh, kok saya yang harus membayar biaya bensin?”
Pak Andi: “Iya Pak, tadi kan saya sudah membayar biaya ketik dan cetak, sekarang giliran Pak polisi yang membayar biaya bensinnya. Supaya adil gitu loh Pak polisi. Sebagai polisi kan Bapak harus menegakkan keadilan.”
Pak polisi: “Benar juga, biasanya biaya bensinnya berapa?”
Pak Andi: “Terserah Pak, seikhlasnya.”
Pak polisi: ”Tadi Bapak memberi saya Rp1.000,00, jadi sekarang saya juga memberi Bapak Rp1.000,00 supaya adil.”
Pak Andi: “Iya, saya terima uangnya. Dengan begini, Pak polisi telah menjalankan tugas dengan menegakkan keadilan.”
                 
 Setelah itu, pak Andi pergi meninggalkan kantor polisi.
TAMAT.
Oleh: Anthonia W.P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar